noviandrianus

behind andris' mind


 
Hidup sebagai anak kost membuat gw sadar, selama ini tanpa ortu gw masih belum becus buat melakukan segala sesuatu. Emang seh selama nge-kost belum ada sesuatu hal yang gawat banget sehingga tidak dapat diselesaikan, namun kenyataannya gw masih dibekali setiap bulannya oleh ortu.

Mengingat masa-masa kuliah hendak selesai dalam hitungan bulan (mudah-mudahan semester delapan akan menjadi yang terakhir), maka semakin banyak pula kekhawatiran gw ke depannya. Apalagi dengan tahu diri gw busa menyatakan diri gw belum mampu lepas dari sumber daya ortu.

Pilihan masa depan memang ada banyak. Lulus lalu kerja di bidang gw, minta kerja sama sodara walaupun dibidang kajian berbeda, kuliah lanjut, atau malah nganggur menggelayut pada ortu. Hendaknya memang mulai di kedepankan sekarang ini. Sebelum terlambat nantinya.

Gw sadar gw bukan superman yang tiba-tiba punya kekuatan pas lahir. Gw (dan kita semua) butuh proses pembelajaran untuk kelanjutan masa depan kita. rencananya apabila bujet meyakinkan gw kepingin melanjutkan studi di jurusan arsitektur.

Lagi-lagi gw harus sadar, gw bukanlah superman yang garis nasibnya ada di tangan para pengarangnya. Gwlah yang dapat mengukirkan kisah diri gw sendiri. Karena itu sedari skrg gw mencoba untuk membekali diri gw untuk ke depannya. Tidak hanya bekal pengetahuan dan mental, gw harus juga membekali diri dengan iman. Mudah-mudahan gw dapat melakukannya mulai dari sekarang...

Better late than never

 
















Kembali ke rumah tercinta di Paseban membuat gw teringat akan jasa salah satu sosok terhebat dalam hidup gw, papa... Nggak terasa gw udah mengenal orang ini selama 21 tahun hidup gw. Jasa-jasanya besar, sangat besar malah... ya paling gampang seh gimana gw bisa tercipta kalo ga ada dia.

Sebenarnya gw cukup anti bicara serius dengan papa, kenapa? Karena pembawaan papa membuat gw selalu merasa segan. Ya emang seh dia cukup memberi kebebasan, tapi kalo udah berhadapan dengan dia, semua anaknya ga ada yang berani yang ngelawan. Mungkin ini yang namanya kharisma seorang bapak kali ya.

Kebetulan kali ini gw harus ngomong serius dengan papa gw, sejalan dengan permintaan gw untuk lanjut studi. Yang gw nyangka justru respon papa gw. Selama ini gw adalah anak terkecil sehingga untuk membicarakan problematika keluarga gw selalu dikesampingkan. Namun kali ini papa udah melihat gw cukup dewasa untuk melihat realitas yang ada, dan dia memberitahukan problem yang ada.

Dari sana gw semakin salut akan sosok ini. Jujur, gw mendapatkan nilai-nilai dan prinsip sebagai manusia darinya. Sepanjang hidup gw masih belum dapat memberikan hadiah yang layak baginya. Papa sendiri berkata hadiah terbaik untuknya adalah apabila anak-anaknya sukses

Semoga gw mampu melakukannya suatu saat nanti...

Success is not final, failure is not fatal, it is the courage to continue that counts.

Kecenderungan seorang manusia terhadap manusia lain adalah menjadi sosok pahlawan. Hal ini memang manusiawi, sebab seorang pahlawan adalah sosok yang dinilai memiliki kemampuan dan kharisma yang dapat memberi influence bagi para pengagumnya. Siapa sih yang tidak ingin dianggap role model oleh orang lain?

Istilah pahlawan sendiri seringkali dikonotasikan kepada pahlawan nasional. Pahlawan nasional diangkat oleh negara menjadi sosok yang berjasa besar bagi negara. Tetapi melihat aplikasi pahlawan nasional menjadi abu-abu bagi kita. Sosok pahlawan ternyata tidak dapat dinilai secara obyektif dengan mudah.

Tidak dapat dipungkiri, manusia adalah sosok yang abu-abu. Penilaian terhadap seseorang tidak dapat dilihat secara 100%. Hal ini tidak lepas dari kenyataan bahwa manusia adalah makhluk tak sempurna. Tidak ada manusia yang tidak bercela.


Maka marilah kita menyadari menjadi seorang pahlawan tidaklah harus super. Kita bisa memulainya dengan sikap dan perbuatan kita terhadap orang lain. Dengan menjadi pahlawan bagi orang di sekitar kita dapat menjadi pecut untuk menjadi pahlawan di area yang lebih luas. Namun sebelumnya, hendaknya kita menjadi pahlawan bagi diri kita sendiri.


there is always a heroic side in everyone

Songwriters: Cohen, Leonard;



I've heard there was a secret chord
That David played and it pleased the Lord
But you don't really care for music, do you?

It goes like this, the fourth, the fifth
The minor fall, the major lift
The baffled king composing hallelujah

Hallelujah, hallelujah
Hallelujah, hallelujah

Tuhan itu baik. Apa yang dapat kita lakukan untuk membalas-Nya? Jika Daud memberikan alunan musik indah pada-Nya, haruskah kita?
 

Your faith was strong but you needed proof
You saw her bathing on the roof
Her beauty and the moonlight overthrew you

She tied you to a kitchen chair
She broke your throne, she cut your hair
And from your lips she drew the hallelujah

Hallelujah, hallelujah
Hallelujah, hallelujah

Tidak jarang kita jatuh ke lembah kenistaan.. menjauh dari-Nya... Apakah ini balasan dari kita? Lalu apa yang bisa kita perbuat, jika begitu hinanya kita...

Maybe there's a God above
And all I ever learned from love
Was how to shoot at someone who outdrew you

And it's not a cry you can hear at night
It's not somebody who's seen the light
It's a cold and it's a broken hallelujah

Hallelujah, hallelujah
Hallelujah, hallelujah

Cinta... Itulah hal terbesar yang diberikan oleh-Nya. Definisinya menjadi tiada akhir dan itulah ajaran utamanya. Mulailah berdoa, jauhkanlah dosa... Itulah yang seharusnya kita perbuat



Haleluya

quote

our greatest enemy is our own ego

clock

Followers


msn contact

sunairdnaivon@yahoo.co.id
<
ShoutMix chat widget
> | [tutup]

chat


ShoutMix chat widget